KADIN INDONESIA SEMAKIN SOLID " Kadin Bandara Dipimpin Arifah Mulyani "
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia sebagai sebagai satu-satunya organisasi para pengusaha tampil lebih progresif dalam membantu pemerintah membangkitkan ekonomi bangsa. Pengurus Kadin Indonesia yang kini dipimpin Arsyad Rasjid semakin solid dalam menjalankan roda organisasi, termasuk pembenahan dalam menyelesaikan emblem dualisme kepemimpinan yang sebelumnya sempat menjadi dinamikan cukup panjang ditengah kalangan pengusaha. Soliditas itu juga terjadi pada kepengurusan dibawahnya seperti Kadin provinsi, kabupaten/kota dan Kadin Bandara. Hal itu sesuai amanat Undang-Undang (UU) Nomor 1/1987 dan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 17/2010. Dimana, Arsyad Rasjid terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Kadin Indonesia periode 2021-2026 melalui Munas VIII yang diadakan di Hotel Claro, Kendari, pada 1 Juli 2021.
Wakil Ketua Umum (WKU) Kadin Indonesia Ir H Amir Hamzah, Msi mengatakan, Kadin Indonesia hingga level daerah termasuk Kadin Bandara kini semakin progresif dan solid. "Kadin tengah fokus membantu peningkatan ekonomi bangsa ditengah krisis akibat covid 19," kata Amir usai menyerahkan bantuan tabung oksigen kepada Walikota Cilegon, kemarin.
Ditanya terkait adanya kepengurusan lain ditubuh Kadin seperti Kadin Bandara, Amir menegaskan bahwa Kadin sangat solid. "Tidak ada Kadin lain diluar turunan Kadin Indonesia yang sudah ada. Pada level daerah dan Kadin Bandara juga demikian. Kadin itu hanya ada satu. Misalnya Kadin Banten dipimpin oleh Pak Haji Mulyadi Jayabaya dan Kadin Bandara dipimpin oleh ibu Arifah Mulyani. Kadin bergerak sesuai aturan dan undang undang," ungkapnya.
Dijelaskan Amir, pengusaha mempunyai tanggungjawab yang sangat besar dalam memberikan contoh berbangsa dan bernegara secara baik. "Termasuk dalam berorganisasi," tuturnya.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia Arsyad Rasjid dalam siaran pers-nya yang dikutip kontan.co.id, menyampaikan bahwa rencana kerja yang pertama adalah memperkuat soliditas dikalangan para pengusaha dan mengakhiri dualisme di dalam Kadin. Pasalnya, tantangan yang dihadapi para pengusaha dan Kadin harus dijawab dengan persatuan yang kuat, bukan dengan dualisme. Hal ini perlu dilakukan demi memperkuat Kadin di masa depan.
“Dualisme harus diselesaikan. Kita harus memperkuat kembali Kadin Indonesia,” katanya. (*)